Sesar Cimandiri




Hasil gambar untuk SESAR CIMANDIRI


Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif yang terdapat di Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Sesar ini terletak pada daerah aliran Cimandiri yang berada di atasnya. Aliran Cimandiri sendiri memiliki banyak percabangan dengan berbagai pola sungai yang terbentuk sepanjang alirannya. Ciri stratigrafi pada wilayah sesar Cimandiri sudah tidak tersusun secara paralel namun telah berbentuk lapisan yang saling menyudut dengan bentukan yang tidak beraturan (unconformity). Bentukan ini menjadi salah satu ciri bahwa terdapat tenaga endogen. (Supriatna, 2009)
Sesar Cimandiri mempunyai arah barat daya sampai timur laut yang memanjang dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang (Anugrahadi, 1993) dengan panjang 100 km. Sesar ini bergerak secara horizonatal sebesar 0.5-1.7 cm/tahun jika dilihat melalui Global Positioning System. Berdasarkan pengamatan morfologi sesar Cimandiri dapat dibagi dua segmen, bagian pertama memanjang dari Pelabuhan Ratu sampai Sukabumi Timur sepanjang Sungai Cimandiri, dan bagian kedua memanjang dari Cianjur hingga Padalarang. Sejak Hamilton (1997) mengemukakan adanya segmen pada Pelabuhan Ratu, karakteristik sifat seluruh zona sesar Cimandiri belum disepakati secara mutlak. Survei geologi lapangan (Martodjojo, 1984) menunjukan bahwa sesar Cimandiri merupakan sesar normal. Tetapi, pada rekonstruksi paleostress (Dardji, 1994) menunjukkan sesar Cimandiri merupakan sinistral strike-slip fault dekat area Pelabuhan Ratu dengan strike N70o-80oE. Selain itu, penelitiaan yang dilakukan oleh Hall (2007) menunjukkan bahwa sesar di kawasan Sungai Cimandiri merupakan sesar naik (Sesar Cimandiri bagian utara). Pada pengamatan struktur geologi di lapangan ditemukan adanya bukti struktur penyerta keberadaan sesar Cimandiri di sepanjang lembah Sungai Cimandiri, yaitu gores garis pada batuan breksi di desa Cibuntu dengan kedudukan bidang sesar N271E/55o rake 15o (Supartoyo, 2008).
Sesar Cimandiri terbentuk akibat dari gaya tekan yang timbul dari proses subduksi lempeng Australia ke bawah lempeng Eurasia di bawah Pulau Jawa. Namun, hal ini tidak mirip dengan subduksi pada zona patahan Sumatera dikarenakan adanya zona transisi selat sunda yang mempunyai gaya tarikan sehingga berdampak pada barat daya Pulau Jawa. Hal ini lah yang membuat pola tektonik daerah ini lebih kompleks.
Dalam beberapa tahun silam, tejadi gempa dengan pusatnya yang berada di jalur sesar Cimandiri, seperti: gempa Pelabuhan Ratu (1900), gempa Cibadak (1973), gempa Gandasoli (1982), gempa Padalarang (1910), gempa Tanjungsari (1972), gempa Conggeang (1948), dan gempa Sukabumi (2001). Mengingat besarnya potensi gempa bumi pada jalur sesar Cimandiri, untuk itu perlu adanya kewaspadaan terhadap aktivitas di daerah sesar Cimandiri mengingat sesar tersebut merupakan sesar aktif.

Referensi:
Febriani, Febty (2014). Subsurface of Structure of the Cimandiri Fault Zone, West Java, Indonesia. Chiba: Chiba University
Handayani, Lina., Maryati., Kamtono., Mukti, MM., Sudrajat, Yayan (2017). Audio- Magnetotelluric Modeling of Cimandiri Fault Zone at Cibeber, Cianjur. Indonesian Journal on Geoscience, Vol. 4 No. 1 April 2017: 39-47

Komentar

Postingan Populer