Arus Laut Sebagai Energi Masa Depan

Oleh: Nurchasanah Ananda Sari

Sumber gambar: Wordpress.com

“Dibalik orang sukses ada orang lain yang mendukungnya.” Kalimat tersebut sering kita dengar dimana pun. Kalimat tersebut tidak hanya berlaku bagi manusia namun juga berlaku untuk berbagai aspek, salah satuya ekonomi. Tidak mungkin suatu industri berhasil jika tidak ada bahan bakar atau energi yang mendukungnya. Energi-energi yang dibutuhkan tidak lah sedikit jika dilihat bahwa semua aspek dalam industri membutuhkan energi. Jika energi yang dipakai tidak renewable, maka energi akan habis dan sektor industri akan terhenti. Untuk itu dibutuhkan energi baru dan terbarukan untuk mendukung kemajuan industri di masa yang akan datang.
Energi baru adalah sumber energi baru yang dijadikan sebagai alternatif sumber energi, sedangkan energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang berkelanjutan. Contoh dari sumber energi baru dan terbarukan antara lain air, surya, angin, biomassa, fuel cell, nuklir, panasbumi, dan samudera.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah laut yang sangat besar. Sumber energi baru dan terbarukan seperti pemanfaatan samudera sangat cocok dilakukan di negara yang mempunyai laut yang luas seperti Indonesia. Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI), secara teoritis, total sumber daya energi laut Indonesia sangat melimpah, meliputi energi dari jenis panas laut, gelombang laut dan arus laut, yaitu mencapai 727.000 MW. Namun, potensi energi laut yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi sekarang dan secara praktis memungkinkan untuk dikembangkan, berkisar antara 49.000 MW. Diantara potensi tersebut, industri energi laut yang paling siap adalah industri berbasis teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dengan potensi praktis sebesar 6.000 MW.
Kecepatan arus pasang-surut di perairan pantai-pantai Indonesia umumnya kurang dari 1,5 m/detik, kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatan signifikannya bisa mencapai 2,5 - 3,4 m/detik. Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, mencapai kecepatan 5,0 m/detik, namun durasinya hanya mencapai 2-3 jam per hari. Energi arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan yang dalam dan bahkan sampai ke dasar laut. Karakter fisik arus laut seperti ini memberikan peluang yang lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi kinetik menjadi energi listrik.
Banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika menggunakan energi arus laut, antara lain tidak adanya emisi, energinya konstan, efisien, biaya rendah, dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Tenaga air merupakan sumber energi yang jauh lebih stabil (konstan) dibandingkan dengan tenaga angin dan tenaga surya karena setelah bendungan selesai dibangun listrik dapat diproduksi pada tingkat stabil. Dan juga ketika permintaan listrik tidak tinggi, mudah untuk menghentikan pembangkit listrik dan menjalankannya lagi di saat permintaan meningkat. Setelah bendungan dibangun, mereka tidak hanya sangat efisien tetapi juga dirancang untuk bertahan dalam waktu yang sangat lama, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang relatif rendah. Pembangkit listrik tenaga air sebenarnya merupakan salah satu sumber energi yang paling dapat diandalkan, dan energi terbarukan yang paling efisien dalam menjamin pasokan listrik secara konstan di berbagai belahan dunia. Pembangkit listrik tenaga air juga dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tempat bendungan dibangun karena danau yang terbentuk di belakang bendungan tidak hanya sering digunakan untuk tujuan irigasi tetapi juga untuk pariwisata dan rekreasi dalam bentuk olahraga air, memancing, berenang, berperahu, dan jenis rekreasi lainnya.

Sumber:
http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/530-energi-gelombang-laut.html
http://www.esdm.go.id/berita/323-energi-baru-dan-terbarukan/4755-potensi-energi-laut-nasional-telah-diratifikasi.html
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-air.html
http://www.mgi.esdm.go.id/content/prospek-arus-laut-sebagai-energi
https://www.scribd.com/doc/92670337/Energi-Baru-Dan-Terbarukan

Komentar

Postingan Populer